Pengertian OBSERVER
Observer merupakan seorang individu atau kelompok yang
menjalankan observasi, bisa dibilang observer merupakan pelaku utama dalam
proses berjalannya observasi. Dalam observasi, observerlah yang akan menentukan
metode apa yang paling cocok untuk mendapatkan hasil berupa data yang sesuai
dengan tujuan diadakannya observasi. Observer juga menyusun struktur observasi
dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan
sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek kemudian melihat kehadiran
perilaku yang dianggap penting, serta tidak memberikan informasi tentang
frekuensi, durasi, dan kualitas perilaku yang selanjutnya digunakan pada time sampling,
Tugas lainnya dari seorang Observer adalah membuat interpretasi terhadap apa yang diamati
dan informasi yang direkam dalam bentuk nilai tertentu (angka) sebagai refleksi
dari penilaian skala observasi atau observer Rating scales. Selanjutnya Peneliti/observer
menyimpulkan tentang gejala yang diamati berdasarkan analis dan interpretasi
yang dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan dan tujuan
observasi atau Kesimpulan.
Syarat-syarat
menjadi Observer yang ideal:
·
Memiliki alat indera yang baik.
Memiliki alat indera yang baik disini yang dimaksud
adalah indra pengelihatan dan oendengaran yang bukan hanya saya sehat, tapi
juga peka serta teliti, karena tugas seorang onserver adalah mengamati tanpa
diketahui bahwa dia sedang mengamati.
·
Adanya minat dan kesediaan melakukan observasi
Adanya minat sangat diperlukan dalam menjadi observer
karena dengan minat yang tinggi seorang observer akan melakukan tugasnya dengan
senang sehingga hasil yang dicapai akan sangat maksimal.
·
Mengerti latar belakang tentang materi yg akan
diobservasi.
Memahami dan mengerti materi yang akan diobservasi tidak
lain adalah tujuan dari observasi tersebut sehingga seorang observer akan fokus
terhadap tujuan dan bukan hal yang lainnya.
·
Mampu memahami kode–kode/tanda–tanda tingkah laku
untuk membedakan tingkah laku yang satu dengan yang lain.
Dengan memahami kode-kode
tingkah laku maka dalam pelaksanaan observasi seorang observer akan dengan
mudah mengindikasi banyak hal dengan melihat beberapa gerakan sehingga akan
semakin melancarkan proses.
·
Membagi perhatian dan memusatkan perhatian
Kemampuan membagi dan
memusatkan perhatioan jelas sangatlah diperlukan observer karena tidak jarang
observee atau obyek observasi bukan hanya satu orang saja.
·
Dapat melihat hal –hal yang detail
Hal ini bisa juga disebut
ketelitian, semakin seorang observer memiliki ketelitian yang tinggi maka hasil
yang diperoleh akan semakin tinggi.
·
Dapat bereaksi dengan cepat dan menerangkan contoh –
contoh tingkah laku secara verbal/ nonverbal.
Reaksi serta aksi merupakan hal yang tidak bisa
dilepaskan dari seorang observer dimana observer memang diwajibkan untuk
menjadi responsif dalam menerima stimulus dan menginterpretasikannya melalui
tindakan demi menunjang tujuan observasi.
·
Menjaga hubungan antar observer dan observee.
Hal yang satu ini erat
kaitannya dengan konteks setelah proses observasi, dimana hubungan antara
observer dan observee harus tetap terjaga, disinillah skill seorang observer
ditentukan, bagaimana cara seorang observer mnampu menyelesaikan tugasnya tanpa
merugikan observee atau orang lain disekitarnya baik dari segi moril maupun
materil.
·
Observer sebaiknya bersikap netral dan bebas
prasangka serta tidak cepat mengambil keputusan,
Observer memang diwajibkan
untuk netral dan bebas prasangka karena hal tersebut akan sangat
mempengaruhihasil dari observasi. Seorang observer tidak boleh terlibat atau
melibatkan emosi saat proses observasi berlangsung karena sudah pasti akan
mempengaruhi objectivitas dalam pengambilan keputusan dalam proses observasi.
Misalnya jika seorang observer jatuh cinta pada observee, maka hasil observasi
kemungkinan tidak akan bisa maksimal obyektifitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar