IT

Selasa, 19 November 2013

PENGERTIAN OBSERVER

Pengertian OBSERVER
Observer merupakan seorang individu atau kelompok yang menjalankan observasi, bisa dibilang observer merupakan pelaku utama dalam proses berjalannya observasi. Dalam observasi, observerlah yang akan menentukan metode apa yang paling cocok untuk mendapatkan hasil berupa data yang sesuai dengan tujuan diadakannya observasi. Observer juga menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek kemudian melihat kehadiran perilaku yang dianggap penting, serta tidak memberikan informasi tentang frekuensi, durasi, dan kualitas perilaku yang selanjutnya digunakan pada time sampling,
Tugas lainnya dari seorang Observer adalah  membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi yang direkam dalam bentuk nilai tertentu (angka) sebagai refleksi dari penilaian skala observasi atau observer Rating scales. Selanjutnya Peneliti/observer menyimpulkan tentang gejala yang diamati berdasarkan analis dan interpretasi yang dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan dan tujuan observasi atau Kesimpulan.
Syarat-syarat menjadi Observer yang ideal:
·         Memiliki alat indera yang baik.
Memiliki alat indera yang baik disini yang dimaksud adalah indra pengelihatan dan oendengaran yang bukan hanya saya sehat, tapi juga peka serta teliti, karena tugas seorang onserver adalah mengamati tanpa diketahui bahwa dia sedang mengamati.
·         Adanya minat dan kesediaan melakukan observasi
Adanya minat sangat diperlukan dalam menjadi observer karena dengan minat yang tinggi seorang observer akan melakukan tugasnya dengan senang sehingga hasil yang dicapai akan sangat maksimal.
·         Mengerti latar belakang tentang materi yg akan diobservasi.
Memahami dan mengerti materi yang akan diobservasi tidak lain adalah tujuan dari observasi tersebut sehingga seorang observer akan fokus terhadap tujuan dan bukan hal yang lainnya.
·         Mampu memahami kode–kode/tanda–tanda tingkah laku untuk membedakan tingkah laku yang satu dengan yang lain.
Dengan memahami kode-kode tingkah laku maka dalam pelaksanaan observasi seorang observer akan dengan mudah mengindikasi banyak hal dengan melihat beberapa gerakan sehingga akan semakin melancarkan proses.
·         Membagi perhatian dan memusatkan perhatian
Kemampuan membagi dan memusatkan perhatioan jelas sangatlah diperlukan observer karena tidak jarang observee atau obyek observasi bukan hanya satu orang saja.
·         Dapat melihat hal –hal yang detail
Hal ini bisa juga disebut ketelitian, semakin seorang observer memiliki ketelitian yang tinggi maka hasil yang diperoleh akan semakin tinggi.
·         Dapat bereaksi dengan cepat dan menerangkan contoh – contoh tingkah laku secara verbal/ nonverbal.
Reaksi serta aksi merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari seorang observer dimana observer memang diwajibkan untuk menjadi responsif dalam menerima stimulus dan menginterpretasikannya melalui tindakan demi menunjang tujuan observasi.
·         Menjaga hubungan antar observer dan observee.
Hal yang satu ini erat kaitannya dengan konteks setelah proses observasi, dimana hubungan antara observer dan observee harus tetap terjaga, disinillah skill seorang observer ditentukan, bagaimana cara seorang observer mnampu menyelesaikan tugasnya tanpa merugikan observee atau orang lain disekitarnya baik dari segi moril maupun materil.
·         Observer sebaiknya bersikap netral dan bebas prasangka serta tidak cepat mengambil keputusan,

Observer memang diwajibkan untuk netral dan bebas prasangka karena hal tersebut akan sangat mempengaruhihasil dari observasi. Seorang observer tidak boleh terlibat atau melibatkan emosi saat proses observasi berlangsung karena sudah pasti akan mempengaruhi objectivitas dalam pengambilan keputusan dalam proses observasi. Misalnya jika seorang observer jatuh cinta pada observee, maka hasil observasi kemungkinan tidak akan bisa maksimal obyektifitasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar