@riantoabdqodir
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Amnesia adalah hilangnya ingatan/memori seseorang, seperti kejadian, informasi, dan pengalaman. Pada umumnya amnesia tidak menyebabkan hilangnya identitas diri. Gejala yang juga disebut sindrom amnestik ini biasanya jelas dan penderita tahu siapa dirinya, tapi kesulitan belajar tentang informasi dan membentuk memori baru. Amnesia disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang penting untuk proses memori.Tidak seperti episode kehilangan ingatan sementara (transient global amnesia), sindrom amnestik dapat menjadi kehilangan ingatan permanen. Pengobatan klinis menyebutkan, tidak ada pengobatan khusus untuk amnesia, tapi ada teknik untuk meningkatkan memori. Dukungan psikologis dan keluarga juga bisa membantu penderita amnesia.
Ciri utama amnesia adalah gangguan kemampuan mempelajari informasi baru setelah permulaan dari amnesia (anterograde amnesia) serta gangguan kemampuan mengingat peristiwa masa lalu dan informasi yang dikenal sebelumnya. Orang dengan sindrom amnestik tidak dapat menyimpan informasi baru. Pada beberapa kejadian mereka mengalami gangguan pada tingkat daya ingatnya. Meski demikian, hilangnya memori ini tidak akan berpengaruh terhadap kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, rentang perhatian, penilaian, kepribadian, dan identitas mereka. Penderita sindrom amnestik biasanya dapat memahami lisan dan tulisan.Mereka pun tidak kehilangan keahlian yang memang mereka kuasai, seperti mengendarai motor, bermain gitar.
Amnesia juga bisa terjadi karena kerusakan struktur otak yang membentuk sistem limbik, yang mengendalikan emosi dan kenangan.Struktur ini meliputi talamus di pusat otak dan formasi hipokampus yang berada di lobus temporal otak.
B. RUMUSAN MASALAH
Anterograde amnesia merupakan ketidakmampuan individu untuk mengingat apapun yang terjadi setelah munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu sesaat. Disini kita akan membahas penyebab Anterograde amnesia serta bagaimana penderita Anterograde amnesia itu dapat mempelajari hal baru.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa penyebab Anterograde amnesia ?
2. Untuk mengetahui bagaimana penderita Anterograde amnesia belajar hal baru ?
D. MANFAAT
1. Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi pengembangan ilmu psikologi khususnya, psikologi Faal terutama yang berhubungan dengan Relational Learnig dan Amnesia.
2. Makalah ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi dalam kegiatan perkuliahan, khususnya pada mata kuliah Psikologi Faal dan menjadi bahan diskusi untuk menambah wawasan mahasiswa tentang Relational Learnig dan Amnesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Anterograde Amnesia
Salah satu penyakit yang disebebkan oleh kerusakan otak adalah anterograde amnesia atau ketidak mampuan untuk belajat informasi yang baru. Sebaliknya retrograde amnesia mengacu kepada ketidak mampuan untuk mengingat kejadian sebelum kerusakan otak terjadi. Anterograde amnesia jarang sekali terjadi, kebanyakan adalah retrogen amnesia.
Tqhun 1889, seorang dokter dari Rusia, Sergei Korsakoff untk pertama kalinya menjelaskan kerusakan ingatan yang disebabkan oleh kerusakan otak. Korsakoff syndrome adalah gejala anterograde amnesia yang paling berat. Korsakoff syndrome diakibatkan oleh alkoholisme yang kronissehingga berkurangnya vitamin B1. Gejala lain konsakoff lainnya adalah mengarang (konfabulasi), orang dengan kelainan ini bila di tanya mengenai hal atau kejadian di masalalu akan mngarang cerita yang tidak masuk akal. Orang yang menderita konfabulasi tidak sengaja mengatakan cerita bohong, tetapi mereka percaya bahwa cerita mereka memang betul adanya.
Penjelasan Dasar
Millner (1970) mengamnil kesimpulan bahwa:
- Hippocampus bukan tempat memori jangka panjang dan tidak diperlukan untuk retrieval memori jangka panjang, jika memang betul demikian pasien tidak dapat berbicara dan tidak ingat dengan masa kecilnya.
- Hippocampus bukan tempat memori jangka pendek, karena pasien masih ingat apa yang dibicarakan beberapa waktu yang lalu.
- Hippocampus terlibat dalam mengubah memori jangka pendek menjadi memori jangka oanjang, memori jangka pendek dipertahankan oleh aktivitas saraf, sedangkan memori jangka poanjang terdiri atas perubahan struktur dan biokimia dalam saraf, relative lebih permanen.
Ahli Psikologi membagi ingatan menjadi dua, yaitu :
Ingatan Jangka Pendek, ingatan tentang rangsang yang telah dipersepsi. Kita bisa mngingat informasi baru dengan cara mengulangnya. Begitu kita berhenti, maka tidak ingat lagi.
Ingatan Jangka Panjang, ingatan jangka pendek yang ada dapat diubah ke dalam ingatan jangka poanjang jika kita menginginkannya. Perubahan memori jangka pendek ke memori jangka poanjang dinamakan proses konsolidasi.
Kemampuan Dasar Yang Masih Tersisa
Individu dengan anterograde amnesia masih bisa belajar. Percobaan dengan broken drawing menunjukkan pasien masih mempunyai retensi jangka panjang, walaupun kinerjanya tidak sebagus orang-orang normal (Milner, 1970). Pasien anterograde amnesia masih bisa belajar mengenali muka, stimulus response learning, dan sebagainya.
Memori Deklaratif dan Non Deklaratif
Walaupun pasien amnesia dapat belajar dan mengenali dengan baik, tetapi tidak ingat tentang pelajaran sebelumnya, ruangan tes, peralatan yang digunakan. Bila mengenali gambar yang tidak lengkap, pasien mengingkari kenyataan bahwa dia telah melihat tugas tersebut sebelumnya.
Memori dekoratif adalah memori yang dapat diekspresikan secara ferbal, seperti memori kejadian saat lampau atau rekoleksi yang disadari secare eksplisit tentang fakta, kejadfian atau rangsangan spesifik
Memori non dekoratif, termasuk belajar perceptual , stimulus response maupun motor learning yang tidak kita sadari, yang pembentukannya tidak tergantung pada hippocamtal formation.
Anterograde Amnesia : Kegagalan Relational Learning
Pada anterograde amnesia, terlihat kehilangan kemampuannya untuk membentuk memori deklaratif yang baaru, tetapi kemampuannya untuk membantuk memori non daklaretif mmasih tetap ada, baik perceptual learning , stimulus response, maupun motor learning. Memori deklaratif bukan hanya pelajaran verbal, tetapi juga menceritakan kembali sesuatu atau kejadian yang dulunya dialami.
Jika seseorang bercerta banyak mengenai kegiatannya di pagi hari, maka memorinya bukan verbal memory, melainkan memori tentang kejadian. Yang di ingat adalah persepsi mengenai urutan kejadian.
Hubungan Antara Hippocampal Formation dengan Daerah Otak Lainnya
Hippocampal formation sendiri tediri dari dentate gyrus, field ca1 dan 3hippocampus sendiri, dan subiculum. Input paling penting dalah dari enthorinal cortex. Output dari hippocampal terutama berasal dari Field CA1 dan subiculum. Hamper semua di ralay kmbali melalui entorhinal, perirhinal, dan parahippocampal cortex ke daerah association coertex yang menyadiakan input. Hippocampal formation juga menerima input dari daerah subkortikal lewat fornix.
Bukti Bahwa Kerusakan Hippocampal Menyebabkan Anterograde Amnesia
Penelitian Zola Morgan, Squire, dan Amaral (1986) membuktikan bahwa kerusakan hippocampal memang menyababkan anterograde amnesia. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa anterograde amnesia disebabkan oleh kerusakan Field CA1 (Victor gan Agamonolis, 1990; Rempel Clower et al, 1996)
Daerah Field CA1 kaya akan reseptor NMDA, dan gangguan metabolic berupa anoxia, ayan, hypoglikemia, akan menyebabkan terminal button melepas gutamat dalam jumlah sangat besar, tang akan merangsang reseptor NMDA, dengan akibat ion kalsium akan masuk dalam jumlah yang sangat besar. Dalam beberapa menit akan merusak saraf.
Amnesia yang disebabkan oleh rusaknya Field CA1 tidak separah amnesia yang disebabkan medial temporal lobectomy, yang merusak bagian lain dari hippocampal formation, amygdale dan cortek di sekelilingnya. Kerusakan amygdale merusak emotional learning, tetapi tidak menyebabkan anterograde amnesia. Tetapi kerusakan pada limbic cortex yang memberikan jalur informasi ke arah dan dari hippocampal formation menyebabkan anterograde amnesia.
Bukti Keterlibatan Struktur Otak Lainnya
Lesi bilateral pada lobus temporalis medial menyebabkan anterograde amnesia karena kerusakan pada hippocampal formation dan daerah cortex yang mengelilinginya. Dari penelitian gajala individu dengan kerusakan otak yang disebabkan hal lain selain korsakoff, dapat disimpulkan bahwa kerusakan pada sirkuit saraf meliputi hippocampus, fornix, mammillary bodies, dan anterior thalamus, menyebabkan amnesia. Beberapa penelitian diaporkan bahwa kerusakan pada fornix yang disebabkan oleh perlukaan atau operasi otak dapat memicu anterograde amnesia.
Fungsi Hippocampal Formation dalam Retrogade Amnesia
Anterograde amnesia biasanya diikuti dengan reterograde amnesia. Bila kerusakan hanya terbatas pada CA1, maka pasien tidak memperlihatkan retrograde amnesia, dan bila kerusakan meluas ke daerah lain di hippocampus, pasien memperlihatkan retrograde amnesia.
Retrograde amnesia masih merupakan misteri, karena para penderita retrograde amnesia tidak dapat mengingat peristiwa beberapa tahun setelah kerusakan otak, tetapi masih bisa mengingat kejadian yang jauh di masa lalu. Hal ini berarti kita memerluka hippocampus untuk mendapatkan kembali memori dekoratif yang baru, tetapi untuk mendapatkan kembali memori yang lama atau sangat lama, hippocampus tidak dibutuhkan.
Working Memory
Dari hasil penelitian dapat di indikasikan bahwa lesi pada hippocampus atau segala sesuatu yang berhubungan dengan hippocampus dapat merusak working memory, tetapi tidak merusak reference memory. Working memory adalah memory mengenai apa yang telah dipersepsi dan dipikirkan, terdiriu atas informasi lain yang terkait, yang baru diambil dari memori jangka panjang, tetapi bisa berubah dari hari ke hari. Reference memory adalah memori jangka panjang yang permanen tentang keadaan stabil atau darurat di lingkungan, dihasilkan oleh kondisi yang konsisten.
Persepsi Spatial dan Belajar
Lesi hippocampal merusak kemampuan menelusuri dan mengingat spatial location. Orang dengan kerusakan pada hippocampal tidak bisa mencari rumahnya. Lesi hippocampal menyebabkan kemampuan navigasi burung merpati pos dan tikus hilang. Pada labirin yang berisi air dan bubuk susu, tikus dengan lesi hippocampal terihat berenang tanpa tujuan bila makanan disembunyikan sedikit dibawah permukaan air, jadi labirin bubuk susu yang dikembangkan, memerlukan leratonal learning untuk tujuan navigasi di sekeliling labirin. Tetapi apabila makanan ditaruh diatas permukaan air, tikus dengan lesi hippocampalpun dengan mudah mencapainya. Berarti stimulus response learning masih tetap ada.
Place Cell di Hippocampal Formation
Dari hasil penelitian oleh O’Keefe dan Dostrovsky (1971) ditemukan beberapa hal menarik. Mereka merekam aktivitas sel pyramid tunggal, dan menemukan bahwa beberapa saraf firing ratenya tinggi hanya apabila tikus berada dalam lokasi tertentu. Saraf yang berbeda mempunyai receptive field yang berbeda pula. Saraf ini dinamakan place cells, saraf di hippocampal formation yang aktif saat berada di lokasi tertentu di lingkungan. Hippocampal place cell dipadu oleh rangsangan penglihatan, karena receptive fieldnya berubah apabila lingkungannya berubah. Kenyataan bahwa saraf di hippocapal formation mempunyai spatial receptive field tidak berarti tiap saraf mengkode lokasi tertentu. Tetapi informasi ini dipresentasikan oleh pola aktivitas sirkuit saraf di hippocampal formation.
Walaupun sifat khas sel pyramid di hippocampal formation adalah mampu mengkode spatial location, saraf ini juga merespon nonspatial cues.
Peran Potensiasi Jangka Panjang dalam Fungsi Hippocampal
Place cell di hippocampal formation menjadi aktif jika binatang terdapat di lokasi tertentu. Hubungan ini meningkatkan excitability saaraf di hippocampus. Bila binatang belajar melakukan tugas yang melibatkan hippocampal formation, maka pengalaman ini menyebabkan beberapa perubahan oleh potensi jangka panjang. Pengalaman belajar yang melibatkan hippocampal formation juga menyebabkan perubahan bio kimia yaitu meningkatnya enzim PKC dan CaM-KII.
Modulasi Fungsi Hippocampal dengan Input Monoaminergik dan Acetylcholinergik
Hippocampal formation menerima input dari saraf acetylcholinergik, noradrenergic, dopaminergik,dan serotomergik. Saraf yang mansarafi daerah yang luas di otak, tidak membawa informasi khusus, yang menjadi bagian dari memori. Sebaliknya mereka mengontrol fungsi hippocampal dalam memproses informasi, yang mempengaruhi apa yang dipelajari. Serotonin mempunyai efek menekan terbentuknya potensi jangka panjang di hippocampal formation, dengan menghambat pelepasan glutamate. Sedangkan acetylcholine mempunyai efek facilitatory, terutama pada synapse dari saraf terminal entorhinal cortex dengan granule cell dentate gyrus. Potensi jangka panjang pada sinapse-sinapse ini tidak memerlukan NMDA tetapi memerlukan aktivasi β noradrenergic. Input modulasi yang sangat penting ke hippocampus datang dari medial septum yang acetylcholinergiknya memasuki hippocampal formation lewat fornix yang menyebabkan terjadinya hippocampal theta rythms.
Salah satu efek penuaan adalah hilangnya saraf acetylcholinergik. Peningkatan pelepasan acetylcholine di hippocampal formation dapat mengurangi deficit dalam relational memory yang terjadi pada binatang tua. Aktivitas theta hippocampal terkait erat dengan jenis perilaku binatang. Pada tikus, perilaku theta berhubungan erat dengan eksplorasi dan investigasi, seperti berjalan, lari, berdiri atas kaki belakang, mengendus dan memanipulasi objek. Para peneliti percaya bahwa theta rhytm terkait dengan mendapatkan informasi sensoris lewat hippocampal formation. Diindikasi bahwa selama theta rythms. Informasi diambil oleh dentate gyrus dan field CA3. Setelah eksplorasi selesai, theta rhythm dan informasi dipindahkan ke field CA1. Saat slow-wave sleep informasi dipindahkan dari hippocampal formation ke neo cortex, dimana memory jangka panjang disimpan.
Penjelasan Teoritis Fungsi Hippocampal
Orang dengan anterograde amnesia masih dapat mengenali rangsang baru, belajar merespon, membuat respon yang sesuai denganrangsang tertentu. Yang tidak dapat mereka lakukan adalah membicarakanmengenai apa yang mereka pelajari, tidak mampu belajar tentang hubungan yang komplek antar rangsang termasuk urutan kejadian. Ada banyak teori tentang fungsi hippocampal yang mengakui peran penting hippocampus dalam ingatan spasial. Diantaranya adalah :
- Menurut Winier, Paul, Eichenbaum (1989). Consensus yang berkembang mengindikasikan bahwa hippocampus sangat penting untuk proses belajar dan memori dari banyak modalitas informasi yang secara bersama- sama mempresentasikan hubungan antara banyak rangsang independent, tetapi tidak untuk mendapatkan independent stimulus reinforcement association.
- Sutherland and Rudy (1980,1995) memperkenalkan ‘configural association theory” yang mengindikasikan bahwa system hippocampal menggabungkan representasi dari rangsang elementer untuk membangun representasi unik dan membiarkan terbentuknya asosiasi antara representasi konfigural dan representasi elementer lainnya.
- O’Keefe dan Nadel (1978) mengusulkan teori peta kognitif tentang fungsi hippocampus. Menurut teori ini ada beberapa system di otak yang terspesialisasi dalam ingatan untuk berbagai jenis informasi yang berbeda dan fungsi spesifik hippocampus adalah menyimpan ingatan untuk lokasi spasial. O’Keefe dan Nadel menyatakan bahwa hippocampus mengkonstruksi dan menyimpan peta-peta alusentrik dunia luar dari input ingatan yang diterimanya. Menurut teori ini hippocampus memerankan peran istimewa dalam ingatan episodic karena kontex spasial memainkan peran kritis dalam memperoleh dan mengingat kembali sebuah episode.
- Brown dan Anggleton (2001) mengusulkan teori tentang peran hippocampus dalam pengenalan objek yang menekankan hubungannya dengan kortex peririnal. Hippocampus berperan daam mengenali tataran spasial objek.
Hippocampus memang salah satu struktur otak yang dipelajari secara paling seksama. Meskipun ada consensus umum bahwa hippocampus memainkan peran penting dalam ingatan.
Bila kita sudah terbiasa dengan suatu lingkungan, dan ketika kita di tutup matanya dan ada di sana, kemudian tutup mata dibuka maka dengan segera kita tahu tempat di mana kita berada.
Hippocampal formation menerima informasi dari semua daerah di sensory association cortex dan dari motor association cortex lobus frontalis. Dia juga menerima informasi dari amygdale berkaitan dengan bau rangsang yang berbahaya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa kerusakan pada hippocampal formation merusak kemampuan binatang untuk membedakan cortex tertentu. Perubahan synaptic di amygdale bertanggung jawab atas conditioned emotional response. Bila rangsang kontekstual dideteksi oleh hippocampal formation, maka respon emosional clasikal conditioning terhadap rangsang kontekstual harus melibatkan pemindahan informasi dari hippocampus ke amygdala.
Hubungan antara korteks dengan memori deklaratif adalah, seperti bila seorang yang normal duduk di depan alat penekan panel dengan gambar lingkaran di depannya, maka ketika dia duduk didepan alat tersebut, hippocampalnya menerima informasi tentang konteks dimana kejadian berlangsung, sperti nuansa hatinya, orang lain yang hadir, dan sebegainya.
ASSESMEN FORMAL ANTEROGRADE AMNESIA H.M
Digit span+1 Test
Ketidakmampuan H.M untuk membentuk ingatan jangka panjang diilustrasikan oleh performanya pada digit span+1. H.M diminta untuk emngulangi 5 digit yang dibacakan dengan interval 1 detik. Berikutnya 5 digit yang sama diberikan dengan 1 digit baru ditambahkan di belakang. Konsekwensinya dia harus mengulang beberapa kali untuk menyebutkannya dengan benar. Setelah 25 kali percobaan H,M yidak mampu untuk mengulang 8 digit, sedangkan subjek normal mampu untuk mengulang 15 digit setelah 25 kali.
Block-Tapping Memory –Span
Sembilan balok disebar di depan H.M, dan dia diminta untuk melihat neuropsikolognya menyentuh salah satu sekuensinya dan kemudian mengulangi sekuensi sentuhan yang sama. H.M hanya dapat mengulang sebanyak 5 balok, yang merupakan kisaran normal tetapi dia tidak dapat menyentuh 6 konsekwensi 6 balok, bahkan jika diulang sebanyak 12 kali.
Mirror drawing test
Anterograde amnesia tidak melibatkan seluruh ingatan jangka panjang berdasarkan Mirror drawing test. Tugas H.M adalah menggambar sebuah garis dengan batas sebuah target berbentuk bintang dengan mengamati tangannya di cermin. Setelah tiga hari berturut-turut performa H.M meningkat, akan tetapi lepas dari hal tersebut H.M tidak mengingat bahwa ia pernah melakukan hal tersebut.
Rotary-Pursuit Test
Subjek berusaha menjaga agar ujung stylus tetap bersentuhan dengan sebuah targetyang berotasi diatas meja bundar. Bahwa dalam hasil tes tersebut H.M performa subjek meningkat terus menerus selama 7 hari. Terlepas dari kenyataan tersebut H.M mengatakan bahwa dia belum pernah melihat Rotary-Pursuit Test.
Incomplete Test
Tes sensorik motoric yang menggunakan lima set gambar yang dipecah-pecah. Setiap set terdiri dari 20 objek yang sama, yang berbeda dalam tingkat pecahannya. Set satu berisigambar yangpaling pecah dan set lima berisikan gambar yang utuh. Terlihat dari tes ini performa H.M semakin meningkat. Terlepas dari itu H.M tidak dapat meningat tes sebelumnya.
Pavlovian Conditioning
H.M belajar untuk mengkondisikan dirinya, ketika ada nada yang berbunyi sebuah hembusan diarahkan ke matanya. Dua tahun kemudian H.M masih menyimpan respon tersebut secara hampir sempurna, meskipun dia tidak ingat tentang latihannya.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Ciri utama amnesia adalah gangguan kemampuan mempelajari informasi baru setelah permulaan dari amnesia (anterograde amnesia) serta gangguan kemampuan mengingat peristiwa masa lalu dan informasi yang dikenal sebelumnya. Orang dengan sindrom amnestik tidak dapat menyimpan informasi baru. Pada beberapa kejadian mereka mengalami gangguan pada tingkat daya ingatnya. Meski demikian, hilangnya memori ini tidak akan berpengaruh terhadap kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, rentang perhatian, penilaian, kepribadian, dan identitas mereka. Penderita sindrom amnestik biasanya dapat memahami lisan dan tulisan.Mereka pun tidak kehilangan keahlian yang memang mereka kuasai, seperti mengendarai motor, bermain gitar.
Amnesia juga bisa terjadi karena kerusakan struktur otak yang membentuk sistem limbik, yang mengendalikan emosi dan kenangan. Struktur ini meliputi talamus di pusat otak dan formasi hipokampus yang berada di lobus temporal otak.
Orang dengan anterograde amnesia masih dapat belajar hal baru yang berhubugan dengan memori non dekoratif, termasuk belajar perceptual, stimulus response maupun motor learning yang tidak kita sadari, yang pembentukannya tidak tergantung pada hippocamtal formation hal baru dengan cara melatih kemampuan fisik
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Soetanto. 2002. Psikologi Faal 2. Surabaya :UNESA University Press
jangan lupa
follow Twitter q di @riantoabdqodir